Just Take What You Need, For Free...

Baba Rafi


Awal tahun 2008 yang lalu saya mengikuti seminar kewirausahaan di Balai Pemuda Surabaya yang salah satu nara sumbernya adalah mas Hendy Setiono sang pemilik Franchise Kebab Turki Baba Rafi (KTBR). Kesan pertama sampai akhir, saya sangat terkesan dengan uraian tentang usahanya.

Di usia yang relatif muda (sangat muda malah, kelahiran 30 maret 1983), dia sudah memliliki lebih dari 200 outlet KTBR, ck ck ck. Terlebih lagi, usaha ini tidak dia peroleh dari warisan oang tua tapi murni dia mulai dari keinginan pribadinya. Memang sih, awalnya dia mengenal kebab dari kunjungannya ke Qatar untuk menjenguk orang tuanya yang sedang bekerja di sana. Lebih lanjut akunya, memang mas Hendy hobi makan.

Dari dua paragraf di atas saja saya merasa cukup malu untuk mengakui bahwa saya telah "cukup" atau paling tidak sudah "agak" terlambat kalau tidak dibilang menyia-nyiakan kesempatan yang saya miliki. Beberapa yang skeptis mungkin berujar, "lha emang pernah dari sono (Qatar) sih". Mas Hendy mungkin beruntung mendapatkan inspirasi dari sana. Namun apakah inspirasi itu hanya bisa diperoleh dari luar negeri saja? Berapa juta orang yang telah bepergian jauh tanpa memperoleh inspirasi?
Kita semua telah diberi kesempatan untuk mencoba sesuatu yang bermanfaat, tinggal kita telah mengambil kesempatan itu atau malah tidak tahu kalau kesempatan itu telah lewat.

"Dia kan hobi makan". Lha kamu punya hobi apa loh? Banyak pula orang yang tidak menyadari kalau hobi bisa menjadi investasi. Hobi mengarangkah? Hobi merangkai bungakah? Meremehkan hal tersebut sama juga dengan meremehkan kesempatan yang diberikan Tuhan.

Untung saja, walau dengan sedikit keterlambatan dan kenekadan penuh, saya sendiri telah merintis usaha yang notabene bukan warisan dan berbasis hobi. Istilah bukan warisan ini sedikit banyak akan menyebabkan kondisi semangat yang berbeda pada usaha yang kita jalani. Semangat untuk memulai sesuatu yang baru tentu lebih menggebu dari pada meneruskan yang telah ada. Selain itu juga usaha nonwarisan kan menggunakan modal yang lebih besar, ya akhirnya rasa takut kehilangan juga semakin besar.

Hobi makan ya jualan makanan. Sebenarnya tidak harus demikian. Banyak peluang walaupun kita "hanya" hobi makan. Hobi akan membuat kita konsisten dan selalu fully charged dalam menjalankan usaha kita itu.

Nah, kapan kita mulai usaha kita?

1 comments:

Saya salut sama Hendy dengan Kebab Turki Baba Rafinya. Jujur saja, saya juga merasa "terlambat" memulai bisnis dan pastinya ngiri sama Hendy. Yaa... ngiri yg positiflah tentunya. Terimaksih atas postingan ini.

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar. request juga boleh kok, ntar ku usahakan deh..