Just Take What You Need, For Free...

Showing posts with label kerjaku. Show all posts
Showing posts with label kerjaku. Show all posts

coba niat ambil foto

coba ambil foto dengan angle yang dipikir mateng2 (sok-sokan jadi fotografer hehe)
Masih belum begitu dramatis sih, tapi memuaskan untuk (saya) kamera hape bekas jatuh.
Foto ndak diedit, apa adanya aja.

 
 huaah, pagi yang cerah, sembari menunggu loket PLN mojosari buka.

 
Kasian banget motorku (emosional banget waktu liat ni foto di komputer)

Read More......

Sungai di Sekargadung


Sore ini aku menuju desa Sekargadung, Pungging untuk mengambil laporan belanja peserta PKH yang belum selesai dibuat waktu pemutakhiran data di Balai desa Sekargadung Minggu lalu.
Melewati sungai dekat Balai desa, aku tertarik untuk berhenti di atas jembatan dan mengambil gambar. Sungai itu cukup deras mengingat baru saja hujan lebat di sini. namun yang cukup menggelitik adalah bahwa air sungai itu cukup pekat, seakan membawa berton-ton tanah dari pegunungan di atas sana. Padahal kalau tidak sedang hujan, airnya sangat minim dan jernih.

Mungkin benar kata pak Paino, guru IPA-ku di Madrasah dulu. Pegunungan kini tidak mampu lagi menjadi penampung air hujan. Ketika hujan turun, air langsung turun ke dataran rendah. Pas kemarau, gunung udah tidak punya cadangan air lagi.

Udah ah, lagi kehabisan kata2, langsung aja reportasenya hehehe

Read More......

Gadget Maksa


Tanggal 21 kemarin aku ada undangan dinas ke Jakarta, sama temen2 tentunya. Nah, pikianku, ke sana kan eman kalo ga ada kenang-kenangan foto2 gitu kek. Secara ga mesti setahun sekali bisa ke Jakarta. Mau pinjem kamera si Oom kok boros batere banget ya., belum lagi mutunya kurang bagus menurutku, masak habis jepret harus diem dulu 3 detik, kalo ga mau tunggu pasti hasilnya kabur deh.

Opsi kedua, aku beli kamera dewe. Opsi ini yang kuambil, yah walaupun sejatinya bukan kamera beneran. Aku nekad berburu gadget yang menjadi idamanku sejak jaman Gajah Mada belum khitan (???)

Ya, Sony Ericsson (SE) K750i. Ntah kenapa yah, aku masih belum bisa berpaling dari hp ini, walopun banyak banget saingan dengan harga dan fitur yang bersaing ketat baik dari Nokia maupun SE sendiri.
Tak bela-belain panas2 kamis siang (20 Maret 2009) berangkat ke WTC surabaya cari HP ini, padahal besoknya (21 Maret 2009) pagi2 harus uda kumpul di kantor. Aku bahkan belum nge-pack baju2 bakal dibawa minggat ke Jakarta.

Kata temenku, sekali beli barang bekas, pasti ketagihan. Bener juga, aku kok ga peduli kalo K750 uda diskontinyu. pokoknya harus k750. Apa sih yang bikin aku kesengsem hp ini?
Pertama, yang jelas konvergensi adalah prioritas buatku. Ke-all-in-one-an deh. Bayangin aja fiturnya, aku gak sebutin yang ga jelas2 ya.

  1. Kamera 2mp+led flash, biasa sih, masih ada k800 yang 3.2mp, tapi flash-nya xenon
  2. mp3 player+memori eksternal, biasa juga, syarat mutlak hp all-in one
  3. radio, nah, hp hi-end pun kadang ga punya fitur ini.
  4. bluetooth+infrared, hayo, berani taruhan deh, hp nokia yang kelas kamera 2mp ke atas jarang banget kan yang punya infrared? si k750 ni lumayan merakyat loh, dia masih mau tukeran file sama hp low-end yang cuma punya infrared.
  5. dan oya, flash-nya bisa buat senter, k800 ga bisa saingin. Penting banget ga sih tu senter? Hehe, aku kan kadang2 jadi teknisi juga, jadi perlu banget yang namanya senter. dulu beli Nokia 3200 aja karena kepincut senternya kok.
Kenapa gak milih seri W? W700, W800 kan juga fitur sama persis toh? Kalo yang ini masalah selera. Camera front-nya masih keren K750 menurutku. Dan beberapa seri W kan belum autofokus, termasuk W700 ini (walaupun K750 ini autofokusnya ga mau dimatikan)


Tombol Shortcut-nya juga lebih bermanfaat K750 yang bisa berfungsi sebagai "task manager" selagi main game atau aplikasi yang mau hang.

Dan gimana hasil fotonya? lumayan bagus lah untuk ukuran HP, apalagi aku cukup pesimis liat hasil kamera Nokia (maksudnya yang harganya sekelas ini heheh). Foto2 hasil jepretan HP ini bisa diliat di sini. Tapi sayang banget ternyata memori bawaannya kecil, cuma 64MB yang cuma cukup kira2 100 foto resolusi 2mp tanpa pake video tuh. dipake video malah cepet habis. Makanya ke Jakarta terpaksa bawa laptop yang cukup udzur untuk dibawa kerja lapangan, ya, Portege 7010CT jadul itu sengaja kubawa untuk backup foto+video kalo memori HP penuh. Tapi untungnya si Portege itu malah jadi hiburan yang cukup menyenangkan, dipake liat2 foto sama temen2 kamar sebelah.

Nokia All-in-one apa yah yang seharga K750? Kayaknya 3110 klasik deh. Tapi kurang senter aja menurutku (ampun deh, senter lagi). Sempet tertarik sama tombol navigasinya yang ga rewel kayak joystick K750 ini. Untung aja K750 menunya mau diakses lewat numeric keypad

Sekian dulu deh untuk Gadget yang maksa ini. Moga2 aja semua aman2 aja sampai aku punya dana lagi untuk beli gadget yang lebih all-in-one (mau tv ta Pak??)

Read More......

Hello (again) World

duh, uda berapa tahun ni ga posting. Sekedar laporan "rekreasi" ke Jakarta kemarin aja belum sempat hehe.
Yah, tanggal 21 Maret kemarin temen Pendamping PKH diundang markas besar ke Jakarta, mau ada Rakornas agendanya. Seperti biasa, yang (menurutku sebagai bujangan) paling menyenangkan dari setiap event adalah perjalanan berangkat. Hhh, perjalanan yang jauh lebih menyenangkan daripada waktu pelatihan di BPMKS Malang tahun kemarin..

Wis, sementara itu dulu, tak kasih slideshow foto2 dari sana aja ya untuk sementara. Ntar disambung lagi.


Read More......

Seberapa Cepat Google Meng-Crawl Blog Anda?

Terinspirasi dari membaca artikel di bloggertricks.com, aku mencobanya untuk mengetes seberapa cepat blog PKH-ku (kami) di-crawl oleh google.
Dengan memposting sebuah artikel, aku merefresh halaman pencarian blog dengan kata kunci "program keluarga harapan" tanpa tanda petik. Ini dia hasilnya,

Halaman ini telah di-crawl dalam waktu 8 menit. Masih jauh memang, kalau dibandingkan bloggertricks yang skrinsut pertama menunjukkan 1 menit, yang kedua malah 40 detik.

O ya, blog pkhmojokertokab kan hasil rename dari blog pkh-mojokerto dan daftarnya masih dipajang oleh google.

Read More......

Blog Baru, Semangat Baru

Beberapa hari yang lalu aku membuat blog untuk urusan pekerjaanku, Program Keluarga Harapan. Aku sendiri jadi heran, mengapa akhirnya blogku yang awal malah ga terawat. Setelah ganti theme maggo untuk blogku dan green valley untuk blog PKH, aku jadi ngiri sendiri liat theme garden kok bagus ya. akhirnya kupake juga deh. biarin, walau punya 2 blog dengan theme yang sama kan gapapa.


Muter-muter cari theme yang bagus belum ada yang menarik hati. Jatuh cinta sama theme ala yahoo, eh, gagal dipasang. Kembali pake green valley aja deh.

Read More......

yuyun_cantik



Pagi yang berat. Di rumah ada laptop toshiba yang gede tu. Bukannya punya sendiri, tu punya customer yang kena yuyun_cantik. Duh, shorcut to folder microsoft dan harry potter yang tidak jelas lokasinya ada di mana-mana. Dilihat dari script-nya, pembuat *.lnk ini bersembunyi di c:\windows\system32\wscript.exe. Yang bikin takut hapus, aku kurang paham apa wscript.exe itu memang bawaan windows atau pura2nya yuyun aja. Soalnya laptop ini memakai vista.

Untung saja aku menggunakan SD card untuk transfer AV ke laptop itu, jadi bisa diset writelock seperti disket (ini alasan mengapa aku menggunakan SD card daripada menggunakan flashdisk). Tapi ketika aku perlu mengambil skrinsut dari ansav yang sedang scan, ya ketularan deh.

Pu, eh yuyun ini (dan hampir seluruh jenis virus lokal) mengandalkan autorun.inf yang ada di root drive. Ah, basbang ni post :-(

daftar Antivirus yang belum detect si yuyun
avira, avg, ansav (detek tapi tidak ampuh), smadav.

akhirnya pake total commander atas saran temen wordpress. Lumayan, tidak kambuh lagi, tapi tetep susah utik2 benerin efek sampingnya. yang paling mengganggu tuh sekarang laptopnya belum bisa browsing, lan detek tapi ga konek. capek sdeeh..

Read More......

Baba Rafi


Awal tahun 2008 yang lalu saya mengikuti seminar kewirausahaan di Balai Pemuda Surabaya yang salah satu nara sumbernya adalah mas Hendy Setiono sang pemilik Franchise Kebab Turki Baba Rafi (KTBR). Kesan pertama sampai akhir, saya sangat terkesan dengan uraian tentang usahanya.

Di usia yang relatif muda (sangat muda malah, kelahiran 30 maret 1983), dia sudah memliliki lebih dari 200 outlet KTBR, ck ck ck. Terlebih lagi, usaha ini tidak dia peroleh dari warisan oang tua tapi murni dia mulai dari keinginan pribadinya. Memang sih, awalnya dia mengenal kebab dari kunjungannya ke Qatar untuk menjenguk orang tuanya yang sedang bekerja di sana. Lebih lanjut akunya, memang mas Hendy hobi makan.

Dari dua paragraf di atas saja saya merasa cukup malu untuk mengakui bahwa saya telah "cukup" atau paling tidak sudah "agak" terlambat kalau tidak dibilang menyia-nyiakan kesempatan yang saya miliki. Beberapa yang skeptis mungkin berujar, "lha emang pernah dari sono (Qatar) sih". Mas Hendy mungkin beruntung mendapatkan inspirasi dari sana. Namun apakah inspirasi itu hanya bisa diperoleh dari luar negeri saja? Berapa juta orang yang telah bepergian jauh tanpa memperoleh inspirasi?
Kita semua telah diberi kesempatan untuk mencoba sesuatu yang bermanfaat, tinggal kita telah mengambil kesempatan itu atau malah tidak tahu kalau kesempatan itu telah lewat.

"Dia kan hobi makan". Lha kamu punya hobi apa loh? Banyak pula orang yang tidak menyadari kalau hobi bisa menjadi investasi. Hobi mengarangkah? Hobi merangkai bungakah? Meremehkan hal tersebut sama juga dengan meremehkan kesempatan yang diberikan Tuhan.

Untung saja, walau dengan sedikit keterlambatan dan kenekadan penuh, saya sendiri telah merintis usaha yang notabene bukan warisan dan berbasis hobi. Istilah bukan warisan ini sedikit banyak akan menyebabkan kondisi semangat yang berbeda pada usaha yang kita jalani. Semangat untuk memulai sesuatu yang baru tentu lebih menggebu dari pada meneruskan yang telah ada. Selain itu juga usaha nonwarisan kan menggunakan modal yang lebih besar, ya akhirnya rasa takut kehilangan juga semakin besar.

Hobi makan ya jualan makanan. Sebenarnya tidak harus demikian. Banyak peluang walaupun kita "hanya" hobi makan. Hobi akan membuat kita konsisten dan selalu fully charged dalam menjalankan usaha kita itu.

Nah, kapan kita mulai usaha kita?

Read More......

Razia Warnet

Pagi ini aku pulang dari piket di kantor, ayah buru-buru bilang supaya aku blok situs-situs porno di warnetku karena beliau dengar berita Jatim pagi ini tentang razia warnet yang bukan hanya merazia pemakaian software bajakan, tapi juga dengan alasan penyebaran pornografi dan bahkan terorisme. Selama ini sih aku udah blok pake OpenDNS yang cukup manjur untuk mengeblok situs porno internasional, walaupun kadang ada melesetnya.

Dalam suatu razia, biasanya polisi kalau menemukan pelanggaran apapun langsung main angkut komputer. Rata-rata pengusaha warnet bermodal kecil (Kurang dari Rp.50 Juta) bahkan modal utang juga. Mereka langsung saja ketakutan mendengar ancaman pidana kurungan atau denda puluhan juta rupiah, sehingga menurut saja ketika diminta uang damai yang berkisar antara Rp.15-50 juta (sumber Tempointeraktif)

Menilik alasan polisi menggunakan dalih pemberantasan pornografi, sebenarnya alasan ini sama saja mengatakan bahwa negara tidak mampu membendung situs-situs pornografi dari internet. Bayangkan saja, jika menutup situs porno adalah semudah menggunakan OpenDNS atau menggunakan software yang telah disediakan Depkominfo untuk di-download, mengapa negara menyerahkan tugas ini kepada warnet yang terhitung merupakan pengusaha kecil. Okelah, mungkin ini tanggung jawab warnet, terus apa reward-nya jika warnet ketahuan di dalamnya ada pelanggan yang mengakses situs porno, warnet tersebut mendapat punishment?.

Kita masih ingat bukan ketika youtube tidak dapat diakses karena kasus film fitna. Nah, ternyata bisa kan negara kita mengeblok situs tertentu. Kalau memang sudah disepakati kalau pornografi itu dilarang, pornografi itu melanggar hukum, pornografi itu haram, pornografi itu merusak, mengapa tidak di blok secara terpusat saja? Analisis awam saya adalah dalam hal-hal tertentu, pornografi dianalogikan dengan rokok. Rokok merusak, rokok merugikan, rokok ini itu, tapi tetap saja beredar karena negara mempunyai kepentingan dalam keberadaan rokok. Apakah senada dengan pornografi? Apakah negara mempunyai kepentingan sehingga memutuskan agar warnet kecil-kecil ini saja yang bertugas untuk menyaringnya?

Astaga, moga-moga bukan seperti itu kenyataannya. Mungkin kita tidak melihat alasan yang sebenarnya ada sehingga negara memutuskan untuk itu.

Asumsi penegak hukum adalah semua orang tahu hukum. Istilah ini lebih sering digunakan dari pada asas praduga tak bersalah. Kita yang salah karena tidak belajar yang mendalam mengenai hukum. Sebagian besar pengusaha warnet hanya mendalami ilmu teknik komputer, jaringan, listrik dan perangkat penyerta lainnya.

Memang solusi yang paling praktis dalam kasus ini adalah beralih menggunakan software bebas lisensi, entah itu opensource, freeware, GPL atau yang lain karena kita tidak bisa menggantungkan bisnis kita pada software legal. Software legal akan memaksa kita mengucurkan modal yang cukup besar dengan penghasilan yang tidak sebanding dengan pendapatan warnet. Sudah cukup banyak bukan keluhan tentang susahnya peserta MSRA Windows? dan juga tidak lupa untuk menggunakan teknik pengeblokan situs porno yang hebat karena negara telah menyerahkan urusan itu kepada kita walaupun disertai punishment tanpa reward.

Jangan mengeluh tentang rendahnya harga sewa perjam warnet dengan pembiayaan seperti itu. Mungkin dari awal seior kita menggunakan software ilegal sehingga mampu meraup untung besar dengan pendapatan kecil. Coba kalau dari awal sejarah kita menggunakan software legal, pasti mahal sekali tarif warnet hingga kini. Juga sebagai seruan kepada para pengusaha warnet yang dengan entengnya menarif dibawah Rp.3000/jam. Pengusaha itu sukses dengan bekerja sama, bukan dengan saling menjegal.

Yah, setelah berusaha keras, kita sekarang hanya bisa berbangga hati, menepuk dada seraya berkata (dlam hati), "kami, para pengusaha bidang internet, telah memikul tugas yang mulia, menyebarkan ilmu pengetahuan, turut mencerdaskan kehidupan bangsa, turut memerangi pengaruh buruk seperti halnya pornografi di negeri kami, walaupun kadang tak didukung oleh penegak hukum di negeri kami sendiri. Namun kami tetap tegar mengemban amanah ini demi tercapainya segala kebaikan keluarga dan negeri kami."

Read More......

Kesibukan yang Tidak Terasa Sibuk

Beberapa hari ni, sebenarnya bukan beberapa hari, mulai awal bulan ini aku mulai disibukkan dengan pemutakhiran data peserta PKH di daerahku. Sibuk tapi tidak terasa sibuk. Cuma keliling desa aja sih, tapi ya gitu, pulang2 males banget ngapa2in. Masih nunggu warnet tapi ga nglakuin hal2 yang produktif duh...

sampai detik ini aku baru menyelesaikan pemutakhiran 2 dari 5 desa yang kudampingi sambil menunggu reaksi dari teknik pendampingan sosial yang kuilhami dari Abah irul dan pak effendi.

pagi ini tadi aku dan kawan2 PKH membantu kelancaran pencairan BLT susulan di kantor pos mojosari. Tadi malemnya pasang tenda sama Mas iwan dan Pak Masyhuri Pos mpe 21.30, uh ngantuk banget..

ya wis lah, gitu aja dulu, ntar malem ambil surat keterangan para Peserta PKH di Kembangringgit dan Purworejo nih, mandi dulu.

Read More......