Just Take What You Need, For Free...

Manusiakah Aku?

Hari terakhir Ramadhan 1429H ini, kita menunggu santap buka puasa dengan senyum lebar, dengan membayangkan besok akan memenangkan Ramadhan.

Adik kita di bawah ini sedang ditunggu untuk disantap burung pemakan bangkai!

by Kevin Carter the 1994 Pulitzer Prize winner

Dia juga seorang manusia, yang sama derajatnya di mata Allah SWT


"Maaf Ayah, aku tak sanggup untuk berdiri"


"Ibu, terima kasih atas segala kasih sayangmu..."


"Adik, jangan menangis, ada kakak di sini"


Masihkah aku merasa menang dalam Ramadhan kali ini?
Dengan segala egoisme yang aku lakukan untuk bertemu dengan lailatul Qadar.
Dengan suara lantang membelah malam dengan speaker toa-ku.
Dengan puluhan lontong dan berpanci-panci sayur yang kusiapkan hari ini.
Dengan tumpukan amplop angpao untuk sanak saudara.
Dengan baju, sarung dan kopiah yang masih bau toko.
Masihkah?

Masihkah aku pantas disebut mahluk berhati dan bernurani?
Masihkah aku pantas disebut Manusia?

Maafkan hamba Ya Allah, hamba dilahirkan dengan rizki yang kadang hamba tak mampu untuk mempertanggungjawabkannya.

Laa ilaaha Illa Anta, Subhaanaka inni kuntu minadl dlolimin..
(Tiada Tuhan selain Engkau (Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya kami adalah orang2 yang dholim..)

Akhirnya, Selamat Hari raya Idul Fitri 1429H,
Taqobbal Allahu Minna Waminkum, Taqobbal Yaa Kariim
Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin..

Read More......

printer instalation



Saya dulu (2003) pernah punya komputer dengan spek
via C3 1,3 samuel 800Mhz
sdram 128
ob vga share max 8Mb no agp
ku kira performa akan mirip P3-800, tapi kenyataannya agak jauh di bawah harapan. via tidak terlalu mumpuni dalam performa, yang bisa dibanggakan hanya suhu heasink-nya yang tak lebih panas dari suhu casing alias dingin banget.

Yah, dulu masih culun-culunnya beli komputer gituan.

cukup deh kritik speknya, ada pengalaman yang mungkin temen2 juga mengalami. Waktu itu saya mencoba menginstal printer HP Deskjet3744. Kabel power dan usb kupasang, cd driver ori kumasukkan. muncul peringatan bahwa ram minimal 128. ram-ku yang hanya 120MB tidak memenuhi minimum sistem. Kupikir, "gila, masak punya printer ga bisa dipake"

dengan terpaksa kutekan tombol finish sambil berpikir keras, sekeras batok kepalaku yang bodoh.
"oalah le, nasibmu ko gini, mau ngerjain peer ko ada aja cobaannya", sambil kuelus-elus printerku.
waktu itu sdram 128Mb second masih 90rb yang belum kuhitung jika aku beli sdram, aku harus puasa berapa hari.
Sampai ga sengaja kutekan tombol power printer itu. di layar tiba2 muncul found new hardware wizard
iseng2 kuikuti wisaya itu, berbekal bahasa inggris yang pas2an dan kenekadan membara dalam jiwa, kutemukan kotak dialog yang minta lokasi driver


kupilih instal from specific location
terus muncul ini


ku ok aja lalu tunggu sampai proses selesai, eh ternyata berhasil. Ah, syukur deh, akhirnya bisa.
Kupikir-pikir, warning itu cuma usaha vendor printer agar printer mereka tidak terlihat atau terasa lambat aja, tapi ko maksa ya?

belakangan (2006) aku punya P166Mhz, sdram 32Mb, Vga 2MB, Hd 2Gb sudah mampu mencetak dengan mulus, walaupun agak lama proses spoolingnya
Mungkin anda-anda ada yang bertanya, kemarin punya C3-800Mhz kok jadi P166Mhz?
yah, namanya juga anak kos, duit buat Tugas Akhir uda hampir habis, ni uda semester 7, masak mau molor lagi, terpaksa deh jual komputer. Lumayan, laku 600rb waktu itu. P166 dapat harga berapa? mmm, ini daftarnya
P166Mhz, sdram 32Mb, edoram 2x4Mb (ga kupake soalnya bikin eror) dan casing = Rp.50rb
vga 2Mb = Rp.20rb
Hd 2Gb = Rp.- (pinjem temen kos sebelah) makasih mas yudhie...

Read More......

Avira oh Avira

Saya pribadi mengatakan bahwa dari beberapa antivirus gratisan, avira-lah yang terburuk secara overall.
saya bekerja sebagai admin warnet, saya telah mencoba banyak antivirus gratisan walaupun tetap saja melanggar term.

kemampuan deteksi memang bagus, update lancar, tapi seting default yang interaktif dalam menindak virus adalah kesalahan terbesar saya dalam memilih antivirus ini.

gui warningnya always ontop yang memaksa user mengeklik sebuah opsi. okelah mungkin opsi yang terampuh buat saya adalah delete. tapi, entah yang bodoh saya atau avira, virus kan selalu mereplikasi diri, seribu kali dihapus pun tetep muncul lagi kalau induknya tidak dibasmi.

memang setingnya dapat diubah menjadi automatic -> delete, dan seharusnya ada checkbox "do this for other infection" tapi sangat jarang saya temui.

kadang saya temukan 20 window warning yang jika saya klik satu, akan muncul satu lagi. dan satu-satunya yang bisa saya lakukan selain mengeklik warning itu sampai mouse rusak adalah menekan tombol reset cpu.

semoga tidak terjadi pada siapapun lain selain saya.

(postingan ini saya post dengan emosi tinggi, mungkin kapan2 saya edit, maaf atas kekasaran kata2 saya)

Read More......

Soekarno Wafat


Saat itu Juni 1970. Ibu yang baru pulang berbelanja, mendapatkan Bapak (almarhum) sedang menangis sesenggukan. ”Pak Karno seda” (meninggal) Dengan menumpang kendaraan militer mereka bisa sampai di Wisma Yaso. Suasana sungguh sepi. Tidak ada penjagaan dari kesatuan lain kecuali 3 truk berisi prajurit Marinir ( dulu KKO ). Saat itu memang Angkatan Laut, khususnya KKO sangat loyal terhadap Bung Karno. Jenderal KKO Hartono - Panglima KKO - pernah berkata , ”Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO. Merah kata Bung Karno, merah kata KKO” Banyak prediksi memperkirakan seandainya saja Bung Karno menolak untuk turun, dia dengan mudah akan melibas Mahasiswa dan Pasukan Jendral Soeharto, karena dia masih didukung oleh KKO, Angkatan Udara, beberapa divisi Angkatan Darat seperti Brawijaya dan terutama Siliwangi dengan panglimanya May.Jend Ibrahim Ajie. Namun Bung Karno terlalu cinta terhadap negara ini. Sedikitpun ia tidak mau memilih opsi pertumpahan darah sebuah bangsa yang telah dipersatukan dengan susah payah. Ia memilih sukarela turun, dan membiarkan dirinya menjadi tumbal sejarah. The winner takes it all. Begitulah sang pemenang tak akan sedikitpun menyisakan ruang bagi mereka yang kalah. Soekarno harus meninggalkan istana pindah ke istana Bogor . Tak berapa lama datang surat dari Panglima Kodam Jaya - Mayjend Amir Mahmud - disampaikan jam 8 pagi yang meminta bahwa Istana Bogor harus sudah dikosongkan jam 11 siang. Buru buru Bu Hartini, istri Bung Karno mengumpulkan pakaian dan barang barang yang dibutuhkan serta membungkusnya dengan kain sprei. Barang barang lain semuanya ditinggalkan. ”Het is niet meer mijn huis” - sudahlah, ini bukan rumah saya lagi , demikian Bung Karno menenangkan istrinya. Sejarah kemudian mencatat, Soekarno pindah ke Istana Batu Tulis sebelum akhirnya dimasukan kedalam karantina di Wisma Yaso. Beberapa panglima dan loyalis dipenjara. Jendral Ibrahim Adjie diasingkan menjadi dubes di London . Jendral KKO Hartono secara misterius mati terbunuh di rumahnya. Kembali ke kesaksian yang diceritakan ibu saya. Saat itu belum banyak yang datang, termasuk keluarga Bung Karno sendiri. Tak tahu apa mereka masih di RSPAD sebelumnya. Jenasah dibawa ke Wisma Yaso. Di ruangan kamar yang suram, terbaring sang proklamator yang separuh hidupnya dihabiskan di penjara dan pembuangan kolonial Belanda. Terbujur dan mengenaskan. Hanya ada Bung Hatta! dan Ali Sadikin - Gubernur Jakarta - yang juga berasal dari KKO Marinir. Bung Karno meninggal masih mengenakan sarung lurik warna merah serta baju hem coklat. Wajahnya bengkak bengkak dan rambutnya sudah botak. Kita tidak membayangkan kamar yang bersih, dingin berAC dan penuh dengan alat alat medis disebelah tempat tidurnya. Yang ada hanya termos dengan gelas kotor, serta sesisir buah pisang yang sudah hitam dipenuhi jentik jentik seperti nyamuk. Kamar itu agak luas, dan jendelanya blong tidak ada gordennya. Dari dalam bisa terlihat halaman belakang yang ditumbuhi rumput alang alang setinggi dada manusia !. Setelah itu Bung Karno diangkat. Tubuhnya dipindahkan ke atas karpet di lantai di ruang tengah. Ibu dan Bapak saya serta beberapa orang disana sungkem kepada jenasah, sebelum akhirnya Guntur Soekarnoputra datang, dan juga orang orang lain. Namun Pemerintah orde baru juga kebingungan kemana hendak dimakamkan jenasah proklamator. Walau dalam Bung Karno berkeingan agar kelak dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor . Pihak militer tetap tak mau mengambil resiko makam seorang Soekarno yang berdekatan dengan ibu kota. Maka dipilih Blitar, kota kelahirannya sebagai peristirahatan terakhir. Tentu saja Presiden Soeharto tidak menghadiri pemakaman ini. Dalam catatan Kolonel Saelan, bekas wakil komandan Cakrabirawa, ”Bung karno diinterogasi oleh Tim Pemeriksa Pusat di Wisma Yaso. Pemeriksaan dilakukan dengan cara cara yang amat kasar, dengan memukul mukul meja dan memaksakan jawaban. Akibat perlakuan kasar terhadap Bung Karno, penyakitnya makin parah karena memang tidak mendapatkan pengobatan yang seharusnya diberikan.” (Dari Revolusi 1945 sampai Kudeta 1966 ) dr. Kartono Mohamad yang pernah mempelajari catatan tiga perawat Bung Karno sejak 7 februari 1969 sampai 9 Juni 1970 serta mewancarai dokter Bung Karno berkesimpulan telah terjadi penelantaran. Obat yang diberikan hanya vitamin B, B12 dan duvadillan untuk mengatasi penyempitan darah. Padahal penyakitnya gangguan fungsi ginjal. Obat yang lebih baik dan mesin cuci darah tidak diberikan. (Kompas 11 Mei 2006) Rachmawati Soekarnoputri, menjelaskan lebih lanjut, ”Bung Karno justru dirawat oleh dokter hewan saat di Istana Batutulis. Salah satu perawatnya juga bukan perawat. Tetapi dari Kowad

Read More......

ReactOS


Hari ini aku dengar sesuatu yang baru. tadi siang ku ketik keyword "linux paling mirip windows" di google. ternyata muncul hasil yang sangat mengejutkan. dari baca2 blog orang, aku tahu ada yang namanya React Operating System.

ReactOS sepintas mirip windows 98. tadinya kukira salah satu varian linux aja, tenyata ga, ni bener2 OS mandiri. kuliat di situs resminya, usaha membikin OS ini uda dari tahun 1996. ga usah cerita tentang sejarahnya kali ya..

langsung aja kudonlot iso live cd reactos terbaru versi 0.3.6. terus kujalanin pake sun virtual box

dan apa yang terjadi? booting pun ngadat. sedih deh:-( padahal kalo bisa, aku bakal jual winXP home ori punyaku heheheh...(belum diaktivasi loh, tiap 30hari instal ulang) komp ku pake p3-866, ram 3x128.

aku belum menyerah, aku donlot yang qemu preloaded alias uda ada emulatornya dari sono. oya, ukurannya kecil kok, rata2 tiap jenis paket reactos 30-50MB-an, kalo diekstrak jadi 100MB-an

pake qemu uda bisa jalan dengan mulus, booting cepet, tapi masih ga stabil, suka hang gitu. kuliat juga menu2nya windows abis, aku jadi semangat. masalahnya cuma emang belum selengkap windows. yang penting buatku tuh dukung jaringan, bisa instal billing dan firefox, lain2 ntar dulu ga papa.

sampai tulisan ini dibuat, versi terbaru adalah 0.3.6 yang masih dalam tingkat alpha yang maksudnya belum ada versi stabilnya. bahkan di situsnya dibilangin kalo tidak direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari. tapi berita baiknya, versi 0.4 diusahakan rilis bulan september 2008 ini, dan tim reactos akan ngebut ngerjain OS ini supaya versi beta (0.5) dan versi stabil (1.x) bisa rilis sebelum tahun 2008 berakhir.

aku belum coba di hardware beneran si. ntar kalo uda q coba, ku posting aplikasi apa yang bisa jalan di reactos. tujuan utamaku adalah menggantikan posisi windows di komputer klienku. moga2 lancar aje ye...

Read More......

Detik-detik terakhir Soekarno


Jakarta , Selasa, 16 Juni 1970.

Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi.

Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik

strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan

berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran

parkir. Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa.

Kabar yang berhembus

mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari

rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.



Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat

sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di

pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang

hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu

tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya

kian menggerogoti kekuatan tubuhnya. Lelaki yang pernah amat jantan dan

berwibawa dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad,

sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup.



Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah

membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya

bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu

mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau,

kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar.

Menahan sakit.

Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini

tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.



Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu. Dua hari kemudian, Megawati, anak

sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya.

Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya,

kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke

telinga manusia yang

paling dicintainya ini.





"Pak,Pak,ini Mega.." .Senyap.



Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir

Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin

mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui

kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya

bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi

tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai.

Soekarno terdiam lagi.



Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang

sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu

menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati

menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar. Jarum jam terus bergerak.

Di luar kamar, sepasukan tentara terus

berjaga lengkap dengan senjata.



Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara

hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya. Keesokan

hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega

lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan

Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil

dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak

terperi, Soekarno berkata lemah.



"Hatta.., kau di sini..?".



Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau

kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam

kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar.

Sedikit tersenyum menghibur.



"Ya, bagaimana keadaanmu, No?" . Hatta menyapanya dengan sebutan yang

digunakannya di masa lalu.Tangannya memegang lembut tangan Soekarno.

Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang

sangat dihormatinya ini.



Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya

dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika

mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. "Hoe gaat het met jouâ?¦?" Bagaimana

keadaanmu?

Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.



Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di

depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak

lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga

tumpah. Hatta ikut menangis.



Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah

takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat

dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya

siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa

dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.



"Noâ?¦"



Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan

lebih. bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya

terguncang-guncang. Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa

baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik

antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali

tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus. Hatta masih

memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.



Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka. Sisa waktu bagi

Soekarno kian tipis. Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno

yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi

membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini

menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan

puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit.

Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.



Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter

kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang

paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai

seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan

lama lagi.



Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi

Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan

kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian

tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu

terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua

matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak

bergerak lagi. Kini untuk selamanya sang Proklamator telah pergi. Situasi

di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara

burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang

begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan. Dunia melepas salah seorang

pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi

banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang

manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu

satu abad. Manusia itu kini telah tiada.



Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter

kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi:

Soekarno telah berpulang ke pangkuan sang pencipta


sejarah ini saya kutip dari blog seorang teman garis-lurus.blogspot.com

Read More......

virus lagi

Hari ini nyebelin banget. tadi pagi aku ke surabaya untuk ambil printer. Di tengah perjalanan ibu telp, bilang kalau semua komputer klien ga bisa login. Ku bilang untuk cek billing server, semua kliatan normal aja. Adikku juga ga bisa berbuat apa-apa. terpaksa de tutup seharian, tunggu aku pulang.

Setiba di rumah kuliat sekilas emang normal. Emang ada satu klien kena bluefantasy tapi aku ga peduli, pokoknya masih bisa surfing aja. Aku masih cari2 antivir yang bagus. Bener kata adikku, semua klien ga bisa login ke billing. Kesimpulannya, billing server yang fail. Ga pikir panjang, aku reinstal aja. Hasilnya, alhamdulillah, kesalahan bukan pada klien. Pctools av yang kupake biasanya sekarang sering banget jebol, jadi aku hari ini mulai pake avira, rasanya sedikit lebih berat daripada pctools, tapi realtime guardnya lumayan responsif dari pada pctools.

Sampai kapan avira bertahan, liat aja ntar...

screenshot of avira

Read More......

virus jadul

Aduh, hari gini masih kena brontok? capek deeh.
Iya, tapi itulah kenyataannya, komputer sebelah pojok yang notabene favorit customer untuk ngenet paling sering kena virus. Di semua komputer sebenarnya udah ku kasih pctools antivirus yang gratisan tapi ga mempan, pake avg8 beratnya minta ampun, yang laen2 malah males akhirnya.

Kapan hari kena juga bluefantasy, uuh, jadi pengen jitak kepala yang buat virus pake cdrom loosepack aja ni. semua antivirus instalan (yang harus diinstal dulu sebelum dipake) mendadak disabled. Pilihan cerdas akhirnya datang dari antivirus atau removal yang portable.

Pilihan pertama jatuh pada ansav versi1.8.9. Detect si detect, tapi tetep aja ga tuntas, masih muncul lagi pas satu detik setelah semua di clean:-( Masih belum nyerah juga, aku pake yang versi terbaru dari situs resmi ansav yang sudah pake joomla sekarang.

Aku download yang terbaru versi2.0.4beta, apa yang terjadi? Ansav dibilang windowsnya harus di-rebuild, gila! mana ngerti aku yang bodoh nan nista ini.

Akhirnya, aku inget, dulu waktu kul, ada yang namanya killer machine. Sejatinya ini bukan antivirus. Dia cuma removal file yang kita anggap virus. Jadi, keputusan apakah suatu file merukan virus atau bukan adalah terserah (menurut kemampuan) kita. kalo bluefantasy dan bontok kan menyembunyikan file dan folder lalu membuat file *.scr dengan ikon seperti folder untuk mengecoh pengguna,jadi ya tinggal pilih file *.scr yang mencurigakan. Trus, tinggal clean aja deh.

Tapi maap ya teman-teman, belum sempat kasih skrinsotnya, ada banyak tugas dari kantor ni. Mungkin lain waktu, aku kasih keterangan yang lumayan ada visualnya. Pertanyaannya, apa sekarang virusnya uda pergi?
Untuk malam ni si uda beres, pctools ga kuinstal lagi, asal semua fungsi internet nyala aja dulu, capek ah.

screenshot of pctools

Read More......